BACAAN 18+ SEX In PANGANDARAN

Pengalaman ini terjadi waktu gua masih di SMA. Menjelang perpisahan SMA, gua dan teman-teman sekelas berencana untuk pergi ke Pangandaran. Di sana, kita menginap di sebuah penginapan yang jaraknya sama pantai dekat sekali. Kita semua benar-benar bersenang-senang, keliling pantai bersama-sama. Pada malamnya banyak teman gua yang jalan-jalan menyusuri pantai sama cewe atau cowonya masing-masing. Saking asyiknya, mereka sampai lupa pulang, ceritanya sih mereka ngewe sama pasangannya masing-masing.Di malam kedua, teman-teman gua semua pada lagi keluar semua. Tinggallah gua sama teman cewe gua (Eva). Gua tanya dia "Eva, kenapa kok enggak keluar?" Dengan entengnya dia menjawab "Enggak ah, gua lagi sedikit pusing." Dengar jawaban dia seperti itu, otomatis gua sebagai temennya kan harus menjaga dia (masa` ditinggal sendiri?). Malam itu gua menemani dia di kamarnya sambil nonton TV. Waktu jam 8 malam, dia mandi (katanya sih gerah). Gua sih cuek aja. Setelah 15 menit dia mandi,dia panggil gua minta dibawakan handuk (Dia kelupaan). Ya udah, gua ambilin. Tapi gua kaget pas dia minta handuk itu langsung aja dibawa masuk ke kamar mandi dan pintunya enggak dikunci. Pertamanya sih gua gugup sekali. Dengan perlahan-lahan gua masukin tangan gua untuk memberikan handuk ke dia. Lalu dia menjawab "Duh, Wolf tangan gua enggak nyampe. Gua lagi ada di shower nih. Masuk aja deh. Enggak apa-apa." Mendengar ajakan itu, gua masuk. Dengan pelan gua taruh handuk itu di tempat wastafel yang jaraknya pas di sebelah shower yang tertutup tirai tipis. Tapi gua kaget banget, pas gua lagi naruh handuk. Tangan dia yang basah nongol nyentuh tangan gua. Lalu setelah itu dia keluar berbugil ria dari shower dengan tubuh yang masih basah total. Pada waktu itu, penglihatan gua terarah ke dua payudaranya yang besar, padat, dan indah. Lalu kulitnya yang putih bersih. Pokoknya pemandangan itu membuat kontol gua ngaceng banget. Setelah itu dia langsung meraih tangan gua dan mengusapkan tangan kanan gua itu ke payudaranya yang indah itu seraya berkata "Ooooooh, Wolf. Rasakanlah payudaraku ini dan rasakan pula detak jantung gua yang berdebar." Telapak tangan gua diusapkannya di payudaranya.Dia berkata "oooh, Wolf. Gua udah enggak tahan lagi. Usaplah payudaraku ini dan kita ngewe yuk!" Sebagai cowo, gua pasti ngaceng donk. Lalu pelan-pelan tangan kanan gua memeras payudaranya yang kanan. "Yaaaa, itu Wolf. Nikmat sekali. Teruskan Wolf!!!" Sewaktu tangan gua memeras pelan payudaranya itu, Tangan Eva dengan ringan membuka kancing-kancing baju gua. Setelah kancing baju gua terlepas semua, Bibirnya yang ranum dan merah merekah itu pelan-pelan mencium dan menjilati dada gua. Lidahnya yang panjang itu terasa nikmat sekali di dada gua. Lalu dia gua balas dengan tangan kanan gua yang gua arahan kepantatnya yang besar dan bersih dan tangan kiri gua memeluknya yang diteruskan dengan ciuman gua yang hot di bibirnya itu. Dia mengerang dan menikmatnya, beberapa detik kemudian tangannya membuka retseleting celana gua dan kemudian memelorotinya. Begitu celana dalam gua dibuka, kontol gua yang udah ngaceng dari tadi langsung loncat keluar. Melihat kontol gua yng sudah membesar dan memanjang,dia langsung membungkukkan badannya dan mulutnya itu dengan pelan mengulum kontol gua.Terasa nikmat sekali "AAAAAAACH, EVA. ENAK VA, TERUSIN VA!!" Lidahnya itu dengan leluasa menjilati permukaan kontol gua dan puncaknya, lidahnya diarahkan ke pucuk kontol gua. Setelah berselang beberapa detik, giginya itu langsung menggigit kontol gua dan langsung mengocoknya.
Setelah setengah jam kita melakukan foreplay di kamar mandi, ternyata dia masih belum puas juga. "Wolf, yuk kita lanjutin di tempat tidur!! Gua pengin lebih hot lagi." Dengan perlahan, gua angkat dia dalam keadaan sama-sama telanjang bulat. Setelah nyampe di pinggir tempat tidur, perlahan-lahan gua taruh badannya di atas tempat tidur. Masih dalam keadaan membungkuk, gua ciumi bibirnya dan gua jilat payudaranya yang makin membesar itu. "Oyaaa, terusin Wolf, terusin" Mendengar omongannya gua jadi semakin buas menikmati tubuhnya. Gua rebahkan badannya menjadi dalam keadaan terlentang, susunya yang membesar terlihat bagai Gunung Bromo yang menjulang tinggi. Payudaranya itu langsung gua serbu dengan jilatan lidah gua. Setelah itu, mulut gua diarahkan ke arah selangkangannya. Terlihat jembotya lebat bak hutan perawan yang masih belum terjamah. Dengan asyik, tangan gua mengubek-ubek jembotnya dan terlihatlah dinding daging tipis alias vaginanya. Langsung gua jilatinvaginanya dengan buas dan Eva langsung menjerit kenikmatan sambil mengerang dan berkata "Terusin Wolf, terusin. Masukin lidahmu itu ke vaginaku." Anehnya Vaginanya yang rata-rata orang bilang vagina cewe itu biasanya kebanyakan bau tak sedap, tapi vagina Eva terasa harum dan nikmat. Baunya yang justru harum itu membuat gua makin terangsang lagi untuk lebih lama menikmati vaginanya. Sambil menciumi vaginanya, kedua tangan gua juga meraba kedua belah gunung "Bromonya", Eva hanya mengerang lagi dan memegang kedua tangan gua dengan erat. Setelah setengah jam gua terus begitu, akhirnya Eva minta posisinya diganti keatas. Gua turutin dech, masa` gua terus yang gerilya? Gua langsung pindah jadi di bawah dan eva diatas. Sebelum mulai aksinya, Eva pertama-tama meremas sendiri kedua payudaranya dan mimik wajahnya itu yang bikin gua tambah syuuuur. Sehabis meremas-remas sendiri kedua payudaranya, dia langsung memulai aksinya dengan mencium dan menjilati bibir gua seraya tanganya meremas-remas dada gua yang rada bidang dan meraba-raba puting susu gua. Bibirnya benar-benar fantastik, terasa nikmat dan ...... pokoknya tidak bisa gua uraikan dengan kata-kata. Puas dengan menciumi dan menjilati bibir gua, perhatiannya mengarah pelan-pelan ke bawah. Pertama-tama dia menciumi dan menjilati leher gua dan kadang-kadang menggigit leher gua, serasa benar-benar nikmat.

Serasa menikmati leher gua, tangan kanannya berpindan posisi menjadi di kontol gua.Dengan enaknya dia mengocok kontol gua, keatas....kebawah...keatas...dan seterusnya. Kocokannya benar-benar okkkeeeeeee bangetm bikin mata gua merem melek.Kemudian setelah menciumi, menjilati dan menggigit leher gua, matanya tertuju ke dada gua. Lidahnya langsung menjilati puting susu gua. Tapi dia cuma sebentar menjilati puting gua, perhatiannya langsung tertuju ke kontol gua yang sudah besar dari tadi.Bibirnya langsung mengemuti kontol gua, terasa nikmat sekali. Lidahnya itu yang bikin gua puaaaaaaaaaaaaas sekali, dengan pelan-pelan lidahnya mnjilati kontolku sembari tangannya yang kecil itu terus mengocoknya. "AAAACH EVA. NIKMAT VA, TERUSIN VA, TERUS!!!!" Selang beberapa menit kemudian, sewaktu dia masih mengocok kontolku. Terasa ada sesuatu yang hangat mengalir dari kontolku dan serasa hendak meletus keluar. Gua bilangin ke Eva "Awas Va, gua mau keluar Va. Tahan dulu kocokanmu. Jangan sampai sperma gua keluar Va. Gua masih pengin nerusin Va!!" Tapi dengan cuek dia malah bertambah giat dan keras mengocok kontol gua sembari lidahnya menjilati pucuk kontolku. Beberapa menit kemudian keluarlah cairan kenikmatan yang berwarna putih yang disebut sperma. Dan sperma gua mengenai mulutnya dan ada sebagian yang sengaja dijilat dan ditelan Eva. Terasa nikmaaaaaaat sekali!!!!! Eva terus menjilati sisa-sisa sperma yang keluar dari kontol gua. Sementara Eva masih sibuk dengan kontolku, aku istirahat sejenak dalam kenikmatan yang tiadsa taranya.Sewaktu gua masih istirahat, terasa Eva masih sibuk dengan kontol gua. Karena gua kasihan Evan belum mencapai orgasme, Langsung aja gua bangun dan meneruskan aksi.
Gua suruh Eva pindah posisi jadi di bawah, langsung dia turuti. Sejenak sebelum memasukkan kontolku, gua kocok sebentar kontolku agar membesar dan Eva membantuku dengan ikut mengocoknya. Selang beberapa detik kemudian kontolku langsung ngaceng lagi dan langsung gua masukin ke vagina Eva. Eva langsung teriak dan mengerang kenikmatan "AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAACHHHHHHHHH" Tetapi terasa posisi gua kurang enak, gua cabut lagi kontolku dan gua taruh bantal diatas pantat Eva supaya kontolku terasa nikmat masuk divaginanya. Begitu gua masukin kontolku dalam-dalam, terasa vaginanya hangat dan sudah penuh cairan yang membuat penetrasi kontol gua terasa nikmat dan licin. Ini pertanda Eva sudah mengalami orgasme sebelum gua masukin kontolku. Kontol gua tarik pelan-pelan, masukin lagi pelan-pelan dan demikian seterusnya. Eva lagi-lagi berteriak kecil dan mengerang. Gua biarin Eva berteriak dan mengerang, gua terusin aksi gua dengan membuat variasi seperti menggoyang pinggul gua. Selang 45 menit gua terusin aksi gua, Eva pelan-pelan berbisik "Wolf, gua udah enggak kuat lagi. Gua udah pengin keluar. Cairan pedju gua udah mau keluar!!!!!!" Ternyata benar juga, beberapa detik kemudian di kontol gua terasa ada banyak cairan yang menyelimuti. Gua biarin kontol gua di dalam vagina Eva selama beberapa menit selama Eva orgasme. Sebab gua baca, cewe senang kalau sewaktu dia orgasme, kontol cowonya berada dalam-dalam di vaginanya. Dan benar juga kata buku, Eva terlihat sangat puaaaaaaaaaaaaaas sekali. Begitu dia selesai orgasme, beberapa menit kemudian selama kontol gua masih di dalam, terasa sperma gua masih mau keluar. Buru-buru gua cabut kontol gua dari vagina Eva dan Eva langsung menyambutnya dengan sepongannya yang hueeeeeeebaaaaat sekali. Sekali lagi sperma gua langsung muncrat ke arah muka Eva, sekeliling bibirnya langsung dipenuhi dengan sperma gua yang ternyata banyak sekali. Sebagian cairan putih itu masuk ke mulutnya dan sebagian ada yang tumpah ke payudaranya dan ke sprei. Eva meminta gua untuk menjilati sperma gua yang tumpah ke payudaranya dan gua turuti. Lidah gua menyapu sisa-sisa sperma gua di payudaranya dan Eva terlihat benar-benar menikmatniya.Setelah puas, gua dan dia langsung lemas dan langsung tidur sambil telanjang sampai pagi (tanpa selimut). Pagi-paginya dia dapati sudah bangun dan nonton tv masih dalam keadaan telanjang. Langsung tubuhnya yang indah itu gua tutupi dengan jaket gua supaya enggak masuk angin, dia menolak seraya berbisik "Wolf, lue hebaaat sekali tadi malam. Baru elu cowo yang bisa muasin gua. Cowo yang lain yang pernah nidurin gua terasa hambar. Gua pengin lagi Wolf. Gua pengin pagi dan malam selanjutnya kita terus bertelanjang bugil dan ngewe terus. Kita cek out aja dari penginapan ini. Kita bilang ke anak-anak kalau kita ada urusan lain dan harus cepat pulang ke Bandung. Terus kita cek in ke hotel lain." Ternyata gua lebih gila daripada dia, gua terima aja.Beberapa jam kemudian teman-teman gua datang, gua langsung pamit mau pulang ama Eva. Mereka percaya aja.Langsung dec kita cabut dan cek in di penginapan yang jauh dari mereka. Dan pengalaman itu diterusin di hotel yang baru, siang malam gua dan Eva mengadakan pesta sex tanpa istirahat. Kecuali buat makan, dan minum. Setiap kali sehabis ngewe, gua dan Eva merasakan kenikmatam yang tiada tara.

BACAAN 18+ CEWE DESA


Namaku Doni (bukan asli). Aku tinggal di kota K. Kisah ini terjadi kira-kira tiga tahun lalu. Waktu itu aku masih numpang di rumah famili saya, yang letaknya di sebuah desa di pinggiran kota yang jauhnya kira-kira 20 km dari kota K. 

Waktu itu kira-kira jam 8 malam. Waktu itu salah satu famili Doni yang bernama Tia (samaran) ngajak Doni untuk pergi ke rumah temennya, yang bernama Lulu (samaran juga). Doni udah kenal ama Lulu dan emang kami sudah temenan sejak Doni numpang tinggal di situ. Tia waktu itu masih kelas 2 SMP, begitu juga dengan Lulu, jadi masih amat muda. 

Doni ngebonceng Tia naik sepeda motor ke rumah Lulu malam itu, nggak pake helm maklum di desa 'n jaraknya nggak terlalu jauh juga sebetulnya. Waktu nyampe di rumah Lulu, ternyata dia lagi nonton TV sendirian di rumah, rumahnya lagi sepi, entah pada ke mana semua keluarganya. 

Lulu tuh wajahnya cukup lumayan, rada pendek, mungkin cuman 155 cm tingginya, 'n rada gemuk. Tapi kalo diliat bodinya sih seksi sekali. Pantatnya begitu menantang 'n payudaranya begitu besar... nggak tau ukuran berapa. Dia girang banget kami datengin. Trus kami bertiga ngobrol di depan teras rumah Lulu sampai malam, kira-kira jam 11 malam gitu. Doni bisa tau jamnya soalnya jam di dalam rumah bisa dilihat dengan cukup jelas dari teras. 

Waktu itu posisi Doni sedang jongkok di atas tanah, sedangkan Lulu persis di depan Doni, duduk di lantai teras, sedangkan Tia persis di sampingnya. Udah malam, di situ udah nggak ada lagi orang yang lewat di depan rumah si Lulu. Lampu terasnya juga nggak terang, bahkan ngeliat wajah Lulu ama Tia aja nggak jelas, cuman hitam doang. Entar kena setan apa, tau-tau tangan kanan Doni dah mulai memegang tangan kiri Lulu yang dibuat dia untuk nahan berat tubuhnya di samping pinggangnya. Ternyata si Lulu nggak ngerespon apa-apa. Trus Doni mulai bergeser dan ngeraba pinggangnya. Dia bilang, "Eh... jangan nakal, Don..." tapi dengan nada yang bener-bener nggak seperti orang sebel. Tapi Doni nggak ambil peduli 'n terus nyelipin tangan Doni ke balik bajunya. 

"Eh... Don, jangan...," dia rada berbisik. Tapi entah kenapa, Doni terus saja merambat pelan-pelan, dan nggak mempedulikan Tia. Doni nggak Tau gimana wajah Tia saat itu 'n gimana tindakan dia, soalnya Doni menatap tajam mata Lulu, tapi yang jelas Doni nggak denger Tia ngomong apa-apa... mungkin dia cuman terbelalak 'n diam tanpa bisa berkata-kata. 

"Don, jangan gitu..." dia berbisik pelan, tapi nggak ada reaksi apa-apa dari tangannya. Tapi tanganku masih terus bergerak, menelusup di balik kaos dalam yang dia kenakan. Lalu sampailah tangan Doni di BH kirinya, lalu Doni remas-remas lembut sebentar dari luar BHnya, trus Doni selipkan tangan Doni ke dalam BHnya, ... hmmm nikmat sekali. Payudaranya emang besar seperti yang Doni kira 'n putingnya juga tebal. Baru pertama kali ini kayanya Doni bisa ngerasain enaknya ngeremas payudara cewek. 

Lulu tetap berbisik, "Don... Don... Jangan." Kali ini tangan kanan dia beraksi 'n perlahan-lahan ngeluarin tanganku dari dalam bajunya. Doni nurut aja, ... Tapi setelah udah keluar, eh ternyata dianya diem aja... Trus Doni mulai beraniin masukin tangan kiri Doni ke balik bajunya, tapi kali ini nggak terlalu lambat seperti tadi, agak cepat... Lulu berbisik lagi, "Jangan, Don... Jangan" tapi dia nggak ngelakuin apa-apa. 'n beberapa detik kemudian tangan kiri Doni dah ngeremas-remas payudara kanannya, trus tangan kanan Doni ikutan Doni masukin 'n kedua tangan Doni sama-sama ngeremas payudaranya. 

Cuman sekitar satu menit Doni ngeremas payudara Lulu, dia cuman kadang-kadang mendesah, "Don... Don... Don..." gitu 'n trus mungkin karena sadar 'n malu ama Tia dia trus pelan-pelan ngeluarin kedua tangan Doni dari bajunya trus dia bilang, "Udah, Don... udah... udah... udah..." sambil menarik dan menghembuskan napas panjang. Doni ngerti 'n cuman diem aja. Uh sial bener, umpama Tia nggak di situ, pasti tuh cewek dah Doni kerjain... 

Mungkin beberapa menit kita cuman diem-dieman aja, kacau kali pikiran mikirin yang barusan terjadi, Doni sendiri nggak percaya kalo Lulu ternyata lunak banget, 'n Tia juga nggak berkata apa-apa buat ngecegah Doni ngelakuin itu padahal dia tahu persis apa yang Doni lakukan. 
Trus akhirnya kita bisa ngobrol walau awalnya kacau, trus akhirnya Doni ama Tia pamitan pulang 'n sampe rumah sekitar jam 12 malam. Di rumah, Tia cuman komentar, "Don... kamu nekat banget..." Doni cuman tersenyum sinis aja, trus dia tidur. Doni senyam-senyum sendiri mikirin kejadian tadi yang Doni nggak percaya, trus sambil TV masih nyala akhirnya Doni ketiduran. 

Hari-hari berikutnya kalo ketemu ama Lulu, dia nggak ada perubahan. Dia sering mampir ke rumah tempat Doni numpang tinggal, 'n suka main brik-brikan (chatting lewat radio) di kamar salah satu famili Doni, kebetulan dianya udah kerja di kota jadi jarang banget pulang ke desa. Kalo pas dia lagi brik-brikan 'n sendirian di situ, Doni sering berbaring di dekatnya (dia brik-brikan sambil berbaring soalnya ada tempat tidur di situ) trus mulai ngegodain 'n nyolek-nyolek dia, tapi dianya selalu, "Don, jangan nakal, lho... Awas lho entar Lulu bilangin ke Mbak Tia...!" Kayanya dia rada keki (tapi suka?) tapi Doni nggak pernah berhasil... 

Kira-kira sebulan setelah kejadian di malam hari tadi, Doni pas mampir ke rumah dia sore-sore (sekitar jam 5) ngedapatin rumahnya lagi sepi. Terus Doni langsung aja nyelonong ke belakang (udah biasa karena kami dah akrab banget) eh ternyata dianya lagi mandi. Hmm... berhubung pintu kamar mandinya cuman kain doang, Doni jadi iseng ngintip dia. Hmm Doni cuman bisa ngeliat bagian tubuhnya yang belakang, coklat mulus dengan pantat yang seksi banget, ... tentu saja bikin aku jadi terangsang. Puas ngeliatinnya, waktu dia mo udahan Doni pelan-pelan ke depan ...
...lagi trus duduk di ruang tamu, yang letaknya bersebelahan dengan kamarnya. 

Setelah itu dia muncul dari belakang hanya dengan memakai handuk yang menutup dadanya sampai setengah pahanya dan agak terkejut melihatku trus bilang, "Eh kamu Don, aku tak ganti baju dulu..." Lalu dia buru-buru masuk kamarnya, mungkin karena malu cuman make handuk doang. Beberapa saat dia dalam kamar, Doni jadi iseng 'n tau-tau Doni udah bangkit menuju kamarnya. Kebetulan kamarnya nggak dikunci soalnya emang pintunya cuman terbuat dari kain, heheh... 

Doni dag-dig-dug banget, begitu masuk dia langsung kaget, "Don! Ih... nakal kamu, keluar dulu ih..." Waktu itu dia udah make CD, BH, dan baju atasan, tinggal roknya yang belum sempat dipake langsung dia tutupkan di bagian bawahnya begitu tahu Doni masuk. Doni bukannya malah keluar, eh Doni malah bilang, "Lulu, aku suka kamu..." sambil menatap matanya dalam-dalam. Anehnya, setelah itu si Lulu jadi terdiam, sepertinya tercengang, gitu... Doni mulai maju pelan-pelan, dia tetap terdiam dan matanya masih memandang Doni. Doni menggenggam roknya yang masih dia pegang, trus Doni mengambilnya dan menaruhnya di ranjang. Si Lulu malah memejamkan matanya... wah ternyata emang dia bener-bener mendam perasaan ama Doni. 

Trus Doni kecup hidungnya, trus Doni mainin lidah Doni di sekitar hidungnya, trus pelan-pelan bergeser ke atas bibirnya trus Doni gerakkan lincah berputar di sekitar bibirnya yang tebal... Setelah itu baru Doni lumat bibir atasnya beberapa kali, trus bibir bawahnya, setelah itu Doni kecup dua-duanya... Hmm... nikmat sekali rasanya, apalagi dia barusan mandi, begitu harum baunya... Sedangkan dia cuman berdiri kaku aja dan tidak merespon apa-apa, tangannya, bibirnya, tidak bergerak sama sekali... Mungkin dia kaget kali ya... hehe... Tapi asli deh aku heran banget nich cewek ternyata easy banget... akh... 

Kali ini batangku dah jadi tegang banget cuman nyiumin dia... trus pelan-pelan Doni rebahin dia di tempat tidur... Dia nurut, tapi masih sambil merem, dan masih nggak bergerak sedikit pun... kayanya pasrah banget gitu... Cuman kadang-kadang dari mulutnya keluar, "Enngghhh... Emmhh..." Doni jilatin dagunya, trus ke lehernya, trus kulepas T-shirt yang dia kenakan, lalu kaos dalamnya, wah pemandangan indah bener-bener ada di depan Doni, payudaranya yang seksi bener-bener bikin batang Doni tegang nggak karuan... trus Doni mulai lagi ngejilatin dadanya sambil tangan Doni ngeremas-remas payudaranya. Doni mo ngelepas kacing BHnya tapi mo ngangkat dia nggak kuat abis dia nggak mo ngangkat badannya sih, sialan, jadi terpaksa Doni singkapin BHnya ke atas... agak susah juga sih abis payudaranya gede banget, tapi akhirnya bisa juga dan akhirnya setelah Doni puas terkagum-kagum atas keindahan payudaranya yang coklat dengan putingnya yang coklat tua, bener-bener besar 'n seksi banget... baru Doni enyot-enyot tuh payudara, tangan kiri meremas payudara kanannya, mulut ngerjain payudara kirinya, dan gantian... Tubuh dia mulai bereaksi 'n bergerak terutama pada saat kuhisap keras-keras, 'n "enggghhhh.... enggghhhh..." dia cuman bilang gitu... Doni pikir, agak susah juga yang bikin ini cewek ngikutin permainan Doni, tapi toh Doni sendiri juga baru pertama kali ngalamin, tapi karena udah pernah lihat BF jadi paling nggak tau cara-caranya... 

Dia akhirnya mulai ngomong... "Don... hhhhh.... mmmhhh... ya Don...." trus tangannya mulai bergerak mo ngelepas bajuku, agak terpatah-patah... tapi sayangnya nggak berhasil soalnya aku pake kemeja, so terpaksa aku harus bangkit sebentar buat ngelepasin kancing-kancing bajuku trus baru ngelanjutin lagi ngejilatin susunya... Aku kebetulan nggak pakai kaos dalam jadi sekali buka langsung aku nempel ke bawah lagi, mulut nempel ke susunya, 'n dadaku yang polos nempel ke celana dalam dia... Aku lama banget ngenyotin susunya, mungkin karena baru pertama kali, lama banget sampai kurasa susunya jadi agak keras... Sekali-kali aku gigit saking gemesnya tapi dia langsung teriak "Au! Aduduh... duduhuh... sakit Don..." mungkin gigitanku terlalu kali ya... jadinya takut gigit lagi...

"Ahhhh...engghhh...Don...Lulu ingin....engghh..." Dia nggak nerusin, tapi kayanya dia kepingin Doni segera masukin batang Doni, ahhh... tangannya mulai ngelepasin celana panjang Doni, dia buka risletingnya trus diturunin pelan-pelan, sayangnya tangannya kurang panjang jadinya Doni harus berhenti dulu, nurunin celana panjang ama CD, tapi cuman nyampe lutut doang... Batangku nyembul dengan tegangnya, sedangkan Lulu malah mendesah-desah sendiri dah mengutak-utik kemaluannya sendiri sambil merem terus, nggak tahan kali, wah... 

Ya udah trus Doni langsung buka aja CD-nya hanya sampai sebatas setengah paha aja abis dia ngangkang banget, terus Doni berputar balik jadinya memeknya ada di depan Doni sedangkan batangku ada di atas wajahnya. Doni mulai menjilati memeknya 'n dia jadi mulai liar gerakannya karena keenakan kali... dan desahannya juga mulai nggak teratur 'n tambah keras aja... Tapi anehnya koq batangku dibiarin ketiup angin sich?!? Ternyata nggak diapa-apain ama dia, trus Doni bilang, "Lulu... emut dong... emut dong..." Dia melek bentar 'n tampaknya kebingungan, "Ah? Enggh... enghh... Ih nggak engghh... ah... enghhh... nggak..." "Lhoh... koq nggak mo sich... kan Doni jilatin punya Lulu nich...?" "Ah hhh.... nggak... emmmhhh... Lulu nggak mau... engghh... " Ya udah akhirnya "Lulu, ya udah... pegangin aja yach, gerak-gerakin aja gitu..." Trus akhirnya Doni ngejilatin vaginanya 'n si Lulu ngocok-ngocok batang Doni... ah lucu juga nich ngocoknya bener-bener nggak profesional... Emang pasti si Lulu nich belum pernah ginian, apalagi masih SMP.
Akhirnya beberapa saat kemudian jadi bosen juga gitu terus... Terus akhirnya Doni berbalik arah, trus sambil nyiumin mulut 'n wajahnya, dan tangan Doni ngeremas-remas susunya, Doni nyoba masukin batang Doni ke vaginanya... ah... meleset terus... nggak pernah sich, heheh... akhirnya Doni bantuin tangan, Doni masukin, ichhh... susah banget dech asli... Pikir Doni, "Nggak salah nich masa lobangnya kecilnya segini? Sampe kiamat pun nggak bakalan masuk!!!!" soalnya kalo di film BF koq kelihatannya mudah banget sih masukinnya... Abis gitu si Lulu kadang-kadang, "Ai! Aduduh... duduh... Au!" ciuman gue jadi terhenyak abisnya dia teriak-teriak gitu,... Tapi udah telanjur enak sih jadi Doni cobain terus... Setelah beberapa kali trial and error akhirnya agak bisa bless... "Aaaaaaaahhhh enak bangetttttt...." desahku, "Aaaachhh..." Lulu mengerang, hmm... pikir Doni mungkin selaput daranya pecah kali ya...? "Ugghh... hmmm enak banget Lulu...." 

Setelah itu mulai Doni coba masukin lagi dan akhirnya mulai bisa, ehmmmm enakkkk banget rasanya trus baru Doni gerak-gerakin naik turun, naik turun... "Emmhhh... ahhh.... Emmhhhh.... hhhh...." desah Lulu rada-rada tertahan dikit... Trus tak lama kemudian dia bilang... "Aduhhh.... Don.... au... ahhh... a.... aaaaaa...hhhhh...." kurasakan dinding-dinding liangnya serasa mengejang banget... Doni hentikan sesaat... uh pasti dia udah orgasme nich padahal aku koq belum... trus setelah dia agak tenang dikit baru Doni terusin soalnya tanggung nich... beberapa detik kemudian akhirnya, uhhh... tapi Doni jadi teringat trus langsung Doni cabut trus Doni tumpahin sperma Doni di perutnya, ahhh.... 

Doni akhirnya mendekapnya, sambil nanya, "Lulu... gimana...?" Dia nggak menjawab, cuman mendesah, "Uh... hmmm... hmmm..." sambil tersenyum tapi merem. Wah, lucu juga nich... koq nggak seperti yang di film BF sich...? Lebih lucu lagi, dia terbaring sekarang nggak merem seperti tadi, tapi malah terbuka terus... dan matanya berkaca-kaca seperti nangis. Beberapa menit kemudian, dia bersihin sperma Doni pake roknya, soalnya nggak ada tissue, trus baru kita sama-sama pakai pakaian... Trus dia ke belakang, Doni juga. Tapi Doni lihat di sekitar ranjang ternyata nggak ada darah sama sekali, jadi penasaran juga apa si Lulu ini udah nggak perawan? Tapi EGP abis udah banyak liat di majalah katanya nggak berdarah itu nggak berarti kalo nggak perawan. "Sialan kamu Don, Lulu baru mandi, jadi mandi lagi..." "Yey, nggak papa dong, Doni kan juga tadi udah mandi di rumah, ... sekarang kita bisa mandi bersama..." Jadinya kita mandi bersama sambil saling colek-colekan, dia juga nyuci roknya yang dipakenya buat ngebersihin sperma. Beberapa saat kemudian kami udah asyik bercanda di rumahnya sambil ngobrol 'n baru malamnya sekitar jam 8 malam Doni pulang... 

Hari-hari berikutnya, hubungan Doni dengan dia masih tetep biasa-biasa aja kalo ada orang lain, mungkin dia ingin orang lain tetep nganggap kami ini cuman temenan aja... Sesudah itu Doni dah nggak pernah lagi make love ama dia. Tapi sayangnya seminggu kemudian Doni harus pindah karena udah sewa kos di kota K, trus pindah ke rumah kontrakan di kota ini sampe sekarang, dan hanya ketemu Lulu paling beberapa bulan sekali, itu pun kami juga nggak pernah nyinggung masalah itu... 'N dianya sekarang dah punya pacar... tapi yang pasti Doni yang nyobain dia pertama kali, kayanya, heheh.... (Dia juga yang pertama kali nyobain Doni ;-) 

SPG SEKSI Headline Animator